MEMAKNAI RAMADHAN
SEBAGAI BULAN PENDIDIKAN IMAN UNTUK MEMBANGUN KETAQWAAN
Jama'ah sholat Idul Fitri
rahimakumullah
Sejak tadi malam telah berkumandang
alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa
syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah
menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sebagaimana firman
Allah SWT:
وَلِتُكْمِلُوااْلعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُاللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Rasulullah SAW bersabda:
زَيِّنُوْا اَعْيَادَكُمْ بِالتَّكْبِيْر
“Hiasilah hari rayamu dengan takbir.”
Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk
hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT sedangkan selain
Allah semuanya kecil semata. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk
mensucikan Tuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya.
Tidak lupa puji syukur juga kita
tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh
hambanya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa
Dia lah Dzat yang maha Esa dan maha kuasa. Seluruh alam semesta ini tunduk dan
patuh kepada perintah-Nya.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jamaah Idul Fitri rahimakumullah
Setelah satu bulan penuh kita
menunaikan ibadah puasa dan atas karunia-Nya pada hari ini kita dapat berhari
raya bersama, maka sudah sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita
bergembira, merayakan sebuah momentum kemenangan dan kebahagiaan berkat
limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadis
Qudsi:
اِذَا صَامُوْا شَهْرَ
رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلىَ عِيْدِكُمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِى
كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ اُجْرَهُ اَنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُنَادِى
مُنَادٌ: يَا اُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْااِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ
بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِى
صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ لِى فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ
Artinya: “Apabila mereka berpuasa di
bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka
Allah pun berkata: 'Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal
kebajian dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka'. Sesorang
kemudian berseru: 'Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian.
Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan'. Kemudian Allah pun
berkata: 'Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku.
Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.”
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama`ah Idul Fithri yang berbahagia
Seiring dengan berlalunya Bulan suci
Ramadhan. Banyak pelajaran hukum dan hikmah, faidah dan fadhilah yang dapat
kita petik untuk menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan yang akan datang.
Jika bisa diibaratkan, Ramadhan adalah sebuah madrasah. Sebab 12 jam x 30 hari
mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, semula sesuatu yang halal
menjadi haram. Makan dan minum yang semula halal bagi manusia di sepanjang
hari, maka di bulan Ramadhan menjadi haram.
Tapi setelah semua cobaan yg kita lewati
pernahka kita memperhatikan aspek social Ramadhan, semua orang pernah merasa
kenyang tapi tidak semuanya pernah merasakan lapar.
Lihatlah
diri kita, bukankah seringkali kita merasa paling besar, gumedhe, jumawa
seolah-olah semua manusia kecil dan harus takluk dihadapan kita. Kita berlagak
seolah kita adalah pemimpin yang kuasa atas segala keadaan. Tidakkah kita
sadar, bahwa kita sesungguhnya tidak lain adalah makhluk yang sangat-sangat
lemah, maka kepada siapa lagi kita berharap selain kepada Allah swt yang telah
menciptakan kita dan dengan kasih sayang Allahlah kita diberi kesempatan
menikmati hidup di dunia milik Allah ini.
Maka apa sesungguhnya yang menahan kaki
kita tidak mau melangkah ke masjid ?
Apakah yang menahan kepala kita
sehingga tidak mau menunduk ke tanah bersujud di hadapan Allah ?
Apakah yang menahan lidah kita sehingga
kaku dan kelu mengucapkan dzikir dan takbir ??
Apakah yang menahan hati kita sehingga
sulit merindukan Allah ?
Apakah yang menahan pikirankita
sehingga tidak mendambakan surga ?
Apakah yang mendorong jiwa kita
sehingga cenderung ke neraka ?
Apakah yang menahan diri kita sehingga
mengabaikan hak-hak Allah dan cenderung memperturutkan hawa nafsu padahal hawa
nafsu itu mendorong kepada kejelekan
Apakah kesombongan kita sudah demikian
memuncak, sehingga sedemikan lantang kita durhaka kepada Allah. Na’udzu billah
min dzalik…
Ma’syiral muslimin rahimakumullah…
Berbahagialah kita
karena hingga saat ini kita dimudahkan oleh Allah untuk bersujud, rukuk,
dihadapan Allah. Janganlah karena perilaku kita yang menetang Allah menjadikan
Allah semakin murka kepada kita. Janganlah karena kesombongan dan kebodohan
kita menjadi sebab terhalangnya kita dari jalan surga dan menghalangi kita
mendekati Allah swt. Maka bersyukur kepada Allah atas segala karunia ini.
Karunia iman dan islam. Apalah artinya kesenangan sesaat di dunia tapi membawa
penyesalan berkepanjangan di akherat kelak.
Apakah selepas
ramadhan semakin dekat dengan Islam ataukah justru semakin jauh ?? hanya diri
kita sendiri yang nanti akan membuktikan.
Oleh karena itu, ada tiga pesan dan
kesan Ramadhan yang sudah semestinya kita pegang teguh bersama susudah Ramadhan
yang mulia ini.
Pesan pertama Ramadhan adalah Pesan
moral atau Tahdzibun Nafsi
Artinya,
kita harus selalu mawas diri pada musuh terbesar umat manusia, yakni hawa nafsu
sebagai musuh yang tidak pernah berdamai. Rasulullah SAW bersabda: Jihad yang
paling besar adalah jihad melawan diri sendiri. Di dalam kitab Madzahib fît
Tarbiyah diterangkan bahwa di dalam diri setiap manusia terdapat nafsu/naluri
sejak ia dilahirkan. Yakni naluri marah, naluri pengetahuan dan naluri syahwat.
Dari ketiga naluri ini, yang paling sulit untuk dikendalikan dan dibersihkan
adsalah naluri Syahwat.
Hujjatul Islam, Abû Hâmid al-Ghazâlî
berkata: bahwa pada diri manusia terdapat empat sifat, tiga sifat berpotensi
untuk mencelakakan manusia, satu sifat berpotensi mengantarkan manusia menuju
pintu kebahagiaan. Pertama, sifat kebinatangan (بَهِيْمَةْ);
tanda-tandanya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tanpa rasa malu.
Kedua, sifat buas (سَبُعِيَّةْ)
; tanda-tandanya banyaknya kezhaliman dan sedikit keadilan. Yang kuat selalu
menang sedangkan yang lemah selalu kalah meskipun benar. ketiga sifat
syaithaniyah; tanda-tandanya mempertahankan hawa nafsu yang menjatuhkan
martabat manusia.
Jika ketiga tiga sifat ini lebih
dominan atau lebih mewarnai sebuah masyarakat atau bangsa niscaya akan terjadi
sebuah perubahan tatanan social (keadaan masyarakat) yang sangat
mengkhawatirkan. Dimana keadilan akan tergusur oleh kezhaliman, hukum bisa
dibeli dengan rupiah, undang-undang bisa dipesan dengan Dollar, sulit
membedakan mana yang hibah mana yang suap, penguasa lupa akan tanggungjawabnya,
rakyat tidak sadar akan kewajibannya, seluruh tempat akan dipenuhi oleh
keburukan dan kebaikan menjadi sesuatu yang terasing, ketaatan akhirnya
dikalahkan oleh kemaksiatan dan seterusnya dan seterusnya.
Sedangkan satu-satunya sifat yang
membahagiakan adalah sifat rububiyah (رُبُوْبِيَّةْ);
ditandai dengan keimanan, ketakwaan dan kesabaran yang telah kita bina
bersama-sama sepanjang bulan Ramadhan. Orang yang dapat mengoptimalkan dengan
baik sifat rububiyah di dalam jiwanya niscaya jalan hidupnya disinari oleh
cahaya Al-Qur'an, prilakunya dihiasi budi pekerti yang luhur (akhlaqul
karimah). Selanjutnya, ia akan menjadi insan muttaqin, insan pasca Ramadhan,
yang menjadi harapan setiap orang. Insan yang dalam hari raya ini menampakkan
tiga hal sebagai pakaiannya: menahan diri dari hawa nafsu, memberi ma`af dan
berbuat baik pada sesama manusia sebagaimana firman Allah:
وَاْلكَاظِمِيْنَ اْلغَيْظَ وَاْلعَافِيْنَ عَنِ
النَّاسِ وَاللهُ يُحِبُّ اْلمُحْسِنِيْنَ
"…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
(QS Ali Imran: 134)
Jama`ah Idul Fithri yang berbahagia
Pesan kedua adalah pesan social
Pesan sosial Ramadhan ini terlukiskan
dengan indah. Indah disini justru terlihat pada detik-detik akhir Ramadhan dan
gerbang menuju bulan Syawwal. Dimana, ketika umat muslim mengeluarkan zakat
fithrah kepada Ashnafuts Tsamaniyah (delapan kategori kelompok masyarakat yang
berhak menerima zakat), terutama kaum fakir miskin tampak bagaimana tali
silaturrahmi serta semangat untuk berbagi demikian nyata terjadi. Kebuntuan dan
kesenjangan komunikasi dan tali kasih sayang yang sebelumnya sempat terlupakan
tiba-tiba saja hadir, baik di hati maupun dalam tindakan. Semangat zakat fitrah
ini melahirkan kesadaran untuk tolong menolong (ta`awun) antara orang-orang
kaya dan orang-orang miskin, antara orang-orang yang hidupnya berkecukupan dan
orang-orang yang hidup kesehariannya serba kekurangan, sejalan hatinya
sebab كُلُّكُمْ عِيَالُ اللهِ ,
kalian semua adalah ummat Allah.
Dalam kesempatan ini orang yang
menerima zakat akan merasa terbantu beban hidupnya sedangkan yang memberi zakat
mendapatkan jaminan dari Allah SWT; sebagaimana yang terkandung dalam hadis
Qurthubi:
اِنّىِ
رَأَيْتُ اْلبَارِحَةَ عَجَاً رَأَيْتُ مِنْ اُمَّتِى يَتَّقِى وَهَجَ النَّارَ
وَشِرَرَهَا بِيَدِهِ عَنْ وَجْهِهِ فَجَائَتْ صَدَقَتُهُ فَصَارَتْ سِتْرًا مِنَ
النَّارِ
Artinya: "Aku semalam bermimpi
melihat kejadian yang menakjubkan. Aku melihat sebagian dari ummatku sedang
melindungi wajahnya dari sengatan nyala api neraka. Kemudian datanglah
shadaqah-nya menjadi pelindung dirinya dari api neraka."
Jama'ah sholat Idul Fitri rahimakumullah
Pesan
ketiga adalah pesan jihad
Jihad yang dimaksud di sini, bukan
jihad dalam pengertiannya yang sempit; yakni berperang di jalan Allah akan
tetapi jihad dalam pengertiannya yang utuh, yaitu:
بَذْلُ مَاعِنْدَهُ وَمَا فِى وُسْعِهِ لِنَيْلِ مَا
عِنْدَ رَبِّهِ مِنْ جَزِيْلِ ثَوَابِ وَالنَّجَاةِ مِنْ اَلِيْمِ عِقَابِهِ
"Mengecilkan arti segala sesuatu yang dimilikinya demi mendapatkan
keridhaannya, mendapatkan pahala serta keselamatan dari Siksa-Nya."
Pengertian jihad ini lebih
komprehensif, karena yang dituju adalah mengorbankan segala yang kita miliki,
baik tenaga, harta benda, atapun jiwa kita untuk mencapai keridhaan dari Allah;
terutama jihad melawan diri kita sendiri yang disebut sebagai Jihadul Akbar,
jihad yang paling besar. Dengan demikian, jihad akan terus hidup di dalam jiwa
ummat Islam baik dalam kondisi peperangan maupun dalam kondisi damai. Jihad
tetap dijalankan.
Dalam konteks masyarakat Indonesia saat
ini, jihad yang kita butuhkan bukanlah jihad mengangkat senjata. Akan tetapi jihad
mengendalikan diri dan mendorong terciptanya sebuah sistem sosial yang
bermartabat, berkeadilan dan sejahtera serta bersendikan atas nilai-nilai agama
dan ketaatan kepada Allah.
Mengingat adanya aliran Islam yang
mengkampanyekan jihad dengan senjata di negara damai Indonesia ini, maka perlu
untuk ditekankan lebih dalam bahwa jihad seharusnya dilandasi niat yang baik
dan dipimpin oleh kepala pemerintahan, bukan oleh kelompok atau aliran
tertentu. Jangan sampai mengatasnamakan kesucian agama, akan tetapi tidak bisa
memberikan garansi bagi kemaslahatan umat Islam. Islam haruslah didesain dan
bergerak pada kemaslahatan masyarakat demi mencapai keridhaan Allah dan
kemajuan ummat. Pengalaman pahit salah mengartikan jihad menjadikan Islam
dipandang sebagai agama teroris. Padahal Islam sebenarnya adalah rahmat bagi
alam semesta (rahmatan lil alamin), agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, keadilan, kedamaian.
Dalam konteks masyarakat Indonesia saat
ini, jihad yang kita butuhkan adalah upaya mendukung terbangunnya sebuah sistem
sosial yang bermartabat, berkeadilan dan sehatera yang bersendikan pada
ketaatan kepada Allah. Jihad untuk mengendalikan hawa nafsu dari seluruh hal
yang dapat
merugikan diri kita sendiri, terlebih
lagi merugikan orang lain.
Jama`ah Sholat Idul Fitri
rahimakumullah
رُوِىَ اَنَّ بَعْضَ الصَّحَابَةِ قَالُوْا يَا
نَبِيَّ اللهِ لَوَدَدْنَا اَنْ نَعْلَمَ اَيَّ التِّجَارَةِ اَحَبُّ اِلَى اللهِ
فَنَتَجَرُّ فِيْهَا فَنُزِلَتْ
"Diriwayatkan bahwa sebagian sahabat mendatangi
Rasulullah. Ketika berjumpa, salah seorang dari mereka berkata: "Wahai
Nabi Allah, kami ingin sekali mengetahui bisnis apa yang paling dicintai oleh
Allah agar kami bisa menjadikannya sebagai bisnis kami". Kemudian
diturunkan ayat:
يآاَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلىَ تِجَارَةٍ تُنْجِيْكُمْ مِنْ عَذَابٍ
اَلِيْمٍ. تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ وَتُجَاهِدُوْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ
بِاَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْ ذَالِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُوْنَ. يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِى مِنْ
تَحْتِهَا اْلاَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِى جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ
اْلفَوْزُ اْلعَظِيْمُ
Artinya: "Hai orang-orang yang
beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu
dari azab yang pedih? yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan
berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu,
jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan
memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan
(memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah
keberuntungan yang besar." (QS Ash-Shaff:10-12)
Dalam konteks sosial masyarakat kita
saat ini, dimana masih banyak sektor sosial yang perlu pembenahan lebih lanjut.
Maka makna jihad harus mengacu pada pengentasan masalah-masalah sosial. Oleh
sebab itu, sudah selayaknya pada momentum lebaran saat ini, bukan hanya pakaian
yang baru akan tetapi gagasan-gagasan baru juga harus dikedepankan untuk
mengentaskan masalah-masalah sosial yang selama ini membelenggu kemajuan umat
Islam Indonesia pada khususnya dan bangsa dan negara Indonesia pada umumnya.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama'ah Sholat Idul Fithri
rahimakumullah
Demikianlah tiga pesan yang disampaikan
oleh Ramadhan. Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama memikul tanggung jawab
untuk merealisasikan ketiga pesan ini ke dalam bingkai kehidupan nyata. Marilah
kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu kita sendiri, untuk tidak terpancing
pada hal-hal yang terlarang dan merugikan orang lain; menjalin hubungan
silaturrahim serta kerjasama sesama muslim tanpa membeda-bedakan status sosial,
serta menyandang semangat jihad untuk membangun sebuah sistem sosial yang
bermartabat, berkeadilan dan sejahtera.
اللهُ
اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Akhirnya marilah kita berdoa,
menundukkan kepala, memohon kepada Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim untuk
kebaikan kita dan umat Islam dimana saja berada:
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَحْمَدُكَ وَنَسْتَعِيْنُكَ
وَنَسْتَهْدِيْكَ وَنَعُوْذُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ
الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرُكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ
يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ
نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ
الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى
عَبْدِكَ ونَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Ya Allah, sesungguhnya kami memuji-Mu,
meminta tolong kepada-Mu, dan memohon petunjuk dari-Mu, kami berlindung dan
bertawakal kepada-Mu, kami memuji-Mu dengan segala kebaikan, kami bersyukur
atas semua nikmat-Mu, kami tidak mengingkari-Mu, kami berlepas diri dari siapa
pun yang durhaka kepada-Mu. Ya Allah, hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya
untuk-Mu shalat dan sujud kami, dan hanya kepada-Mu kami berusaha dan bergegas,
kami sangat mengharapkan rahmat-Mu dan takut akan siksa-Mu, sesungguhnya
azab-Mu benar-benar ditimpakan kepada orang-orang kafir.
Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu
atas nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat Al-Qur’an, nikmat bulan Ramadhan, nikmat
keluarga, harta dan kesehatan. Segala puji bagi-Mu atas semua nikmat yang telah
Engkau anugerahkan kepada kami.
Maha Suci Engkau, kami tidak akan
sanggup menghitung dan membatasi pujian bagi-Mu. Keagungan-Mu hanya dapat
diungkapkan dengan pujian-Mu kepada diri-Mu sendiri, segala puji hanya bagi-Mu
(dari kami) sampai Engkau ridha (kepada kami) dan segala puji bagi-Mu setelah
keridhaan-Mu.
Ya Allah, sampaikanlah shalawat, salam,
dan keberkahan kepada hamba, nabi dan rasul-Mu Muhammad saw beserta seluruh
keluarga dan sahabatnya.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا
وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.
Ya Allah, ampunilah kami dan ampuni
pula kedua orang tua kami dan sayangilah mereka seperti kasih sayang mereka
saat mendidik kami di waktu kecil.
Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi
diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pastilah kami
termasuk orang-orang yang merugi.
Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami
dan dosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan
janganlah Engkau jadikan di hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang
beriman, ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu ridha
dan surga-Mu serta semua ucapan maupun perbuatan yang dapat mendekatkan kami
kepadanya, dan kami berlindung kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu serta semua
ucapan maupun perbuatan yang dapat mendekatkan kami kepadanya.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kaum
mukminin yang telah wafat dan telah bersaksi atas keesaan-Mu dan kerasulan
nabi-Mu (Muhammad saw) dan mereka meninggal dalam keadaan demikian. Ya Allah,
ampuni dan rahmatilah mereka, maafkan semua kesalahan mereka, muliakan tempat
tinggalnya, luaskan kediamannya, sucikan mereka dengan air, salju, dan embun,
bersihkan mereka dari berbagai dosa dan kesalahan sebagaimana pakaian putih
dibersihkan dari kotoran. Dan balaslah amal kebaikan mereka dengan kebaikan
pula, dan amal buruk mereka dengan maaf dan pengampunan.
ا
Ya Allah, bantulah kami dalam berdzikir
dan bersyukur serta beribadah kepada-Mu dengan baik, wahai Yang Maha Hidup lagi
Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
Ya Allah, kami adalah hamba-hamba-Mu,
anak dari hamba-hamba-Mu laki-laki dan perempuan, ubun-ubun kami berada dalam
tangan-Mu, telah berlaku atas kami hukum-Mu, adil pasti atas kami keputusan-Mu,
kami memohon kepada-Mu dengan menggunakan semua nama yang menjadi milik-Mu dan
Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau nama yang Engkau turunkan dalam kitab
suci-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu di antara hamba-Mu, atau
dengan nama yang Engkau simpan dalam rahasia ghaib di sisi-Mu, jadikanlah
Al-Qur’an yang agung ini taman bunga sepanjang musim di hati kami, jadikan ia
cahaya di dada-dada kami, pelipur lara dan penghapus gulana, jadikan pula ia
pembimbing kami menuju surga-Mu yang penuh kenikmatan.
Ya Allah, bersihkan dan sucikan hati
dan jiwa kami dengan Al-Qur’an yang mulia.
اYa Allah, ingatkan
kami ayat Al-Qur’an yang terlupa, ajarkan kami darinya apa yang tidak
kami ketahui, berikan rezki kepada kami berupa kenikmatan membacanya malam dan
siang, jadikan ia hujjah bagi kami jangan jadikan ia hujjah atas kami.
Ya
Allah, jadikanlah kami termasuk ahli Al-Qur’an yang menjadi keluarga-Mu dan
hamba-hamba istimewa di sisi-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk
orang-orang yang menegakkan huruf-huruf Al-Qur’an dan hukum-hukumnya, dan
jangan Engkau jadikan kami golongan orang yang menegakkan huruf-hurufnya namun
mengabaikan hukum-hukumnya, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.
Ya
Allah, berikan kepada jiwa-jiwa kami ketakwaan kepadamu, dan sucikan dia,
Engkaulah sebaik-baik Zat Yang Menyucikan jiwa, Engkaulah Pelindung dan
Penolongnya.
Ya
Allah Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan
kemuliaan, Yang Maha Mengabulkan doa orang yang berada dalam kesulitan, kami
memohon kepada-Mu berbagai penyebab turunnya rahmat-Mu, tekad dan kekuatan
untuk meniti jalan yang lurus, limpahan segala kebajikan, keselamatan dari
segala dosa, kemenangan meraih surga dan keselamatan dari azab neraka.
اYa Allah Yang Maha
Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, kami
memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri dan kekayaan.
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu segala
kebaikan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui,
dan kami berlindung kepada-Mu dari semua keburukan di dunia dan akhirat yang
kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui.
Ya Allah, kami memohon kepadamu segala
kebaikan yang telah diminta hamba dan rasul-Mu Muhammad saw dan hamba-hamba-Mu
yang shalih, dan kami berlindung kepadamu dari segala keburukan yang mereka
telah berlindung darinya kepada-Mu.
Ya Allah, perbaikilah agama kami yang merupakan penjaga
urusan kami, perbaikilah dunia kami yang menjadi tempat hidup kami, dan
perbaikilah akhirat kami karena dialah tempat kami kembali kami. Jadikanlah
kehidupan ini sebagai penambah segala
kebaikan bagi kami, dan jadikanlah kematian sebagai kebebasan kamid ari segala
keburukan.
Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu
dari sulitnya bencana, beratnya penderitaan, buruknya takdir, dan tepuk tangan
musuh.
Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu
dari siksa Jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta
dari fitnah Dajjal.
Ya Allah,
bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, amal kami dari riya dan lisan kami
dari dusta dan bersihkanlah mata kam dari khianat, sesungguhnya Engkau
mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan dalam dada.
Ya Allah, cukupkan diri kami dengan
yang halal dari yang haram, dengan ketaatan kepada-Mu dari maksiat kepada-Mu,
dan dengan karunia-Mu dari selain-Mu, wahai Yang Maha Hidup lagi
Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
Ya Allah, bebaskan diri kami dari api
neraka, lapangkan untuk kami rezki yang halal, dan jauhkan kami dari jin dan
manusia yang fasik, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala
keagungan dan kemuliaan.
Ya Allah, jadikanlah amal kami yang
terbaik adalah akhirnya, dan umur kami yang terbaik adalah penghujungnya, dan
hari terbaik kami adalah hari bertemu Engkau.
Ya
Allah, hiburlah kami ketika sendirian dalam kubur, hilangkan ketakutan kami
ketika dibangkitkan dari kubur, dan mudahkan semua urusan kami, Ya Tuhan kami,
wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan
kemuliaan.
Ya Allah, perbaikilah (akhlaq) para
pemimpin kaum muslimin, bimbinglah mereka dalam menegakkan keadilan,
menyayangi, dan memperhatikan kepentingan rakyat. Tumbuhkan kecintaan rakyat
kepada mereka dan kecintaan mereka kepada rakyat.
Ya Allah, bimbinglah mereka ke jalan-Mu
yang lurus, agar bekerja demi agama-Mu yang benar, jadikan mereka teladan yang
mendapat petunjuk-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.
Ya Allah, bimbinglah mereka agar
bekerja sesuai kitab-Mu, sunnah Nabi-Mu, memutuskan dengan syariat-Mu, dan
menegakkan hukum-hukum-Mu.
Ya
Allah, tuntunlah mereka untuk memberantas kemunkaran dan menampilkan segala
bentuk kebaikan.
Ya
Allah, jadikanlah mereka para penyeru kebaikan yang melaksanakannya, penghalang
kemunkaran yang meninggalkannya.
Ya Allah, perbaikilah keadaan kaum
muslimin, murahkanlah harga-harga kebutuhan hidup mereka, dan jadikanlah mereka
aman sentosa di tanah air mereka.
Ya Allah, perbaikilah keadaan para
pemuda kaum muslimin, jadikan mereka para pencinta keimanan dan jadikan iman
itu indah dalam hati mereka, bencikan mereka terhadap kekafiran, kefasikan dan
kemaksiatan, dan jadikan mereka orang-orang yang lurus, dengan rahmat-Mu wahai
Dzat Yang Maha Penyayang.
Ya Allah Yang Maha Hidup lagi Berdiri
Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, Yang Maha Mengabulkan doa
orang yang berada dalam kesulitan, kami memohon kepadamu agar Engkau memuliakan
Islam dan kaum muslimin, menghinakan kemusyrikan dan orang-orang musyrik,
menghancurkan musuh-musuh agama, dan menjadikan negeri ini dan negeri-negeri
kaum muslimin lainnya aman dan tenteram.
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ
الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اَللَّهُمَّ انْصُرْ
الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تُحَرِّرَ
الْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَأَرْضَ فِلِسْطِيْنَ،
Ya Allah, tolonglah dan menangkanlah
saudara-saudara kami kaum muslimin para mujahidin di jalan-Mu di mana pun
mereka berada. Tolonglah saudara-saudara kami kaum muslimin para mujahidin
Palestina, bebaskan Masjid Aqsha dan tanah Palestina dari perampok Yahudi, agar kaum muslimin dapat melaksanakan shalat dengan tenang di sana dan
kembali menjadi tempat berhaji yang wajib dikunjungi sebagaimana 70 tahun
sebelum dirampas oleh Yahudi laknatullah.
berikan kesabaran dan kekuatan kepada mereka, teguhkan pendirian mereka, dan tolonglah
mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka dan berikanlah tempat yang layak diantara
mereka yang syahid membela agamamu sebagaimana yang telah Engkau
janjikan. Kabulkanlah do’a kami atas pejuang Palestina sebagaimana
para pendahulu mereka senantiasa mendoakan dan mendukung hingga turut berbuat
untuk perjuangan bangsa kami di kala kami memperjuang kemerdekaan bangsa kami
dari Penjajah.
Ya Allah ya Tuhan kami pemilik alam semesta, ridhoilah
bangsa kami, berkahilah segala perjalanan bangsa kami, lindungilah para
pemimpin kami dalam ridhoMu, jauhkanlah segala kesulitan yang menimpa bangsa
kami, dan jangan biarkan musuhMu dan musuh kami menjadi Pemimpin dan jangan
pula Engkau biarkan mereka bermakar mendiskriminasi kami, hanya kepadaMulah
kami berlindung atas segala kejahatan musyhMu dan musuh-musuh kami ya Allah.
Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam
dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan
hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami,
dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau lah Maha
Pemberi (karunia).
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah
beriman, maka ampunilah dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.
Ya Tuhan kami, berikan rahmat kepada
kami dari sisi-Mu, dan sempurnakan bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan
kami.
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung
kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari
nafsu yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.
Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi
diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pastilah kami
termasuk orang-orang yang merugi.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ
الرَّحِيْمُ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا
يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ.
Referensi :
3.
Sumber
lain yang relevan